Jumat, 23 Januari 2009

Program Legalisasi Akademik FIB-A


pSif@
Untuk percepatan pengurusan legalisasi akademik kelembagaan (jurusan-jurusan)pada fakultas Ilmu Budaya-Adab, telah dibentuk satu Badan yang khusus pada tingkat Fakultas yaitu Pusat Sistem Informasi Fakultas Adab (SK. Dekan Nomor : IN.05/PP.00.9/6/166/2008 tanggal 17 Maret 2008) dan famously dengan singkatan pSif@.

pSif@ ini akan menghimpun dan mengolah semua data yang diperlukan untuk program legalisasi akademik, yaitu antara lain pengolahan data untuk bahan Evaluasi Program Studi (evaprodi), data untuk penyusunan evaluasi diri (Tim Evaluasi Diri dibentuk dengan SK. Dekan Nomor : In.05/PP.00.9/6/197/2008) serta untuk penyiapan akreditasi secara berkelanjutan. Pertimbangan bagi pembentukan lembaga non struktural ini didasarkan pada kenyataan bahwa selama ini sistem informasi dan data Fakultas Adab tidak tertangani dengan baik sehingga setiap kali diperlukan data, baik untuk keperluan insidental, apalagi untuk pengisian Borang Akreditasi serta Evaprodi, seringkali memakan waktu yang lama untuk mempersiapkannya. Disamping itu, untuk kelayakan perencanaan program serta pelaksanaannya, selama ini, selalu kurang didukung oleh analisis terhadap data dan fakta yang ada, karena hal itu memang tidak pernah dilakukan, sehingga pelaksanaan program menjadi kurang efektif.

pSif@ ini, selain akan mengelola database Fakultas secara berkelanjutan, juga sekaligus diarahkan untuk mengelola publikasi Fakultas dalam bentuk display data manual dan digital serta menyediakan data bagi keperluan publikasi jaringan internet (website Fakultas). Disamping itu. pSif@ juga akan menangani pengelolaan teknis Jurnal Ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas yaitu Fikr wa Adab dan TABUAH.

Sejak awal berdirinya, pSif@ sampai Desember 2008, beberapa program yang diperioritaskan, alhamdulillah selesai dilaksanakan sesuai target. Hal ini adalah berkat dukungan dan kerjasama yang baik dari semua sivitas akademika fakultas sendiri. Diantara kegiatan itu antara lain :

1. Up-dating Data Base Jurusan-Program Studi Fakultas, dan ini merupakan program rutin-berkelanjutan.
2. Menyiapkan Evaprodi (support data) bagi Jurusan (selesai pada bulan Juni 2008).
3. Menyempurnakan dan menambah bahan untuk izin penyelenggaraan Jurusan BSI ke DIKTIS dan DIKTI-Diknas (pada bulan Juni 2008).
4. Mempersiapkan Akreditasi Jurusan SKI dan BSA (dari bulan Juni s/d Agustus 2008 dan hasilnya dikeluarkan oleh BAN-PT pada bulan Nopember-Desember 2008).
5. Mempersiapkan bahan Izin Penyelenggaraan Prodi D III PAD (bulan Juli 2008 dan bahan dikirim pada bulan Agustus 2008).
6. Mempersiapkan bahan Izin Penyelenggaraan S1 IIP (bulan Juli 2008 dan bahan dikirim pada bulan Agustus 2008).
7. Menerbitkan Jurnal Fikr wa Adab Nomor 07 Tahun 2008 (bulan Agustus 2008).
8. Mempersiapkan bahan Perpanjangan Izin Operasional Jurusan SKI dan BSA (telah dikirim ke Diktis-Depag RI pada tanggal 23 Desember 2008).
9. Meng-update website Fakultas Adab (berkelanjutan dari bulan Nopember 2008 sampai sekarang).
10. Membuat buku Penuntun Penulisan Skripsi Fakultas Adab (dari bulan Desember 2008 dan diperkirakan selesai pada awal bulan Februari 2009).
11. Mempersiapkan Akreditasi Jurnal Fikr wa Adab (pengumpulan informasi dan bahan dimulai sejak bulan Desember 2008 dan diestimasikan akan ok pada bulan April/Mei 2009).

Senin, 19 Januari 2009

Workshop Pengembangan KBK FIB-A 2005

Latar Belakang
Pemberlakuan Kurikulum Berbasis Kompetensi di Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) dan IAIN Imam Bonjol khususnya sejak setahun yang lalu adalah gambaran dari keinginan untuk melakukan perubahan paradigma pendidikan tinggi ini kearah peningkatan kualitas lulusan. Masalah utama yang dihadapi PTAI pada waktu-waktu terakhir ialah masalah tipikal sebagai perguruan tinggi yang certificate oriented, too generale knowledge, tidak mengacu pada pemecahan masalah (problem solving), serta banyak masalah lainnya seperti sumber daya manusia, kemampuan manajerial dan sebagainya, yang semua itu dianggap menjadi penyebab rendahnya kualitas lulusan PTAI sendiri.
Adalah sangat disadari bahwa perubahan paradigma yang dicanangkan beberapa tahun terakhir ini, tidak serta merta dapat dipahami sebagai perubahan kurikulum an sich, namun lebih jauh menuntut upaya-upaya yang serius terhadap berbagai faktor yang terkait dengan proses akademis lainnya untuk dapat menghasilkan out put yang berkualitas dan memiliki kompetensi yang jelas. Karena itu, seyogianya upaya peningkatan kualitas itu tidak hanya berhenti pada perubahan kurikulum semata, namun juga perubahan terhadap segenap komponen yang terkait dengan proses akademis serta keseriusan dari semua pihak yang terlibat dalam proses itu untuk meningkatkan professionalitas dan kinerja masing-masing.
Kurikulum yang menjadi salah satu komponen pembelajaran sangat ditentukan oleh tidak hanya keluasan dan kedalaman materi yang dimuatkan di dalamnya, akan tetapi juga ditentukan oleh bagaimana sebuah kurikulum itu diopera-sionalisasikan, sehingga program pembelajaran akan lebih bisa dijalankan secara terencana dan terukur. Karena itu, operasionalisasi kurikulum perlu dijabarkan ke dalam bentuk pengembangan sistem instruksional yang dirumuskan secara lebih terencana. Pengembangan itu meliputi antara lain : Syllabi, Garis Besar Program Pengajaran (GBPP), Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Modul dan sebagainya.
Fakultas Ilmu Budaya (Adab) beberapa waktu terakhir telah menghasilkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan telah dijalankan semenjak tahun akademi 2003/2004 yang lalu, namun, karena berbagai kendala, belum diikuti oleh pengembangan sistem instruksional matakuliah-matakuliah yang tercakup di dalamnya. Karena itu, perumusan pengembangan sistem instruksional itu, adalah merupakan suatu hal yang sangat perlu dan mendesak untuk segera dilakukan melalui sebuah workshop yang melibatkan semua pemegang matakuliah.
Nama Kegiatan :
“WORKSHOP KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK) DOSEN FAKULTAS ILMU BUDAYA (ADAB), IAIN IMAM BONJOL PADANG”
Tujuan :
Workshop KBK ini bertujuan untuk :
a. untuk merumuskan tujuan umum pembelajaran setiap program studi yang dibidangi oleh fakultas Ilmu Budaya (Adab).
b. untuk merumuskan tujuan pembelajaran (kompetensi) serta indikator-indikatornya pada setiap mata kuliah yang tercakup dalam KBK.
c. untuk merumuskan syllabi dan Garis-Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) setiap mata kuliah yang dapat memenuhi tuntutan kompetensi lulusan yang akan dihasilkan.
d. untuk menyamakan persepsi tenaga pengajar dalam mengoperasionalkan setiap mata kuliah untuk tujuan kompetensi matakuliah, bidang studi serta visi dan misi fakultas sendiri.
Target yang ingin dicapai :
Sesuai dengan tujuan workshop itu, maka target pelaksanaannya adalah :
a. setiap mata kuliah memiliki Syllabi dan GBPP yang dapat dijadikan acuan dan standar ukur dalam proses belajar-mengajar;
b. takultas dan Program Studi memiliki standar mutu lulusan;
c. tenaga pengajar memiliki acuan yang jelas terhadap mata kuliah yang diasuhnya serta tidak terjadi overlapping sub-bahasan di antara matakuliah-matakuliah yang disajikan untuk pencapaian tujuan kurikuler program studi dan fakultas.
Peserta :
Workshop ini akan diikuti l.k. 75 orang peserta, yang terdiri dari dosen penanggung jawab/pengasuh matakuliah setiap bidang studi, dosen-dosen yunior, dan dosen-dosen luar biasa.
Materi :
1. Paradigma KBK dan Implementasinya dalam Bidang-Bidang Studi PTAI
2. Pengembangan Sistem Instruksional KBK dan Analisis Bidang Kerja Lulusan.
3. Desain, Strategi, dan Sarana Pembelajaran
4. Pembuatan Syllaby, GBPP, SAP dan Modul
Narasumber/Fasilitator :
Narasumber dalam workshop ini terdiri dari pakar pendidikan, pakar bidang studi dan pihak user (instansi) pengguna lulusan.
Tempat dan Waktu Pelaksanaan :
Workshop ini akan dilaksanakan pada fakultas Ilmu Budaya (Adab) IAIN Imam Bonjol Padang selama 6 (enam) hari, yaitu dari tanggal 8 s/d. 13 Agustus 2005, mulai jam 08.00 – 16.00 WIB.

Semiloka Penguatan Keilmuan Budaya FIB-A 2006

PENGUATAN KEILMUAN BUDAYA
MENYONGSONG KONVERSI IAIN MENJADI UIN
Dasar Pemikiran
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, revolusi di bidang informasi dan komunikasi, serta munculnya pasar tenaga kerja dunia serta perubahan sosial politik global, telah mendorong lembaga-lembaga pendidikan mengupayakan perubahan, baik bentuk dan sistem penyelenggaraan pendidikan, bahkan tujuan pendidikan lembaga itu sendiri. Arus pergerakan perubahan ini juga telah menjadi wacana umum pada lembaga-lembaga pendidikan tinggi Islam. Jika selama ini kondisi umum PTAI di Indonesia sangat memprihatinkan dan terkesan jalan di tempat serta belum memiliki jaringan yang lebih luas di dunia internasional, maka perubahan paradigma, inovasi pendidikan dan professionalisme pengelolaan merupakan kata kunci agar perguuan tinggi Islam mampu menghadapi tantangan globalisasi sekaligus dapat menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di pasar global tersebut.
Kini, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, IAIN/STAIN mengubah diri menjadi Universitas Islam (UIN), Di satu sisi perubahan ini diharapkan tidak hanya mampu menghasilkan tokoh-tokoh intelektual dalam bidang ilmu-ilmu keagamaan, tetapi juga bidang-bidang keilmuan lainnya, seperti ilmu pengetahuan alam, sosial, ekonomi, budaya, politik dan sebagainya sejalan dengan tuntutan globalisasi itu sendiri. Namun di sisi lain, perubahan IAIN menjadi UIN masih menyisakan beberapa pertanyaan penting. Apakah fungsinya akan sama dengan universitas sekuler dengan meletakkan dasar moralitas Islam sebagai acuan kerjanya atau tetap menjadi lembaga pendidikan dan pengembangan ilmu-ilmu keislaman, atau masih ada bentuk lain yang akan dituju ?. Untuk menjawab pertanyaan ini, agaknya perlu dilihat kembali bahwa salah satu tujuan dilakukannya konversi IAIN menjadi UIN adalah dalam rangka integrasi keilmuan (ilmu agama dan ilmu umum) yang selama ini terdikhotomi oleh pandangan-pandangan eksternal yang merasuk ke dunia intelektual Islam. Disamping itu juga dalam upaya menjadikan nilai-nilai Islam sebagai landasan pengembangan sains dan teknologi sebagaimana yang pernah dicapai oleh umat Islam pada masa lalu.
Dalam menjawab tantangan seperti di atas, IAIN Imam Bonjol sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi Islam sudah sewajarnya pula mengambil peluang ke arah itu, tentu dengan segala konsekwensi yang ditimbulkannya, baik dari segi manajemen, sistem administrasi dan lainnya.
Fakultas Ilmu Budaya-Adab sebagai satu fakultas yang mendalami bidang keilmuan budaya pada IAIN Imam Bonjol Padang telah mencanangkan sebuah visi yang bernuansa integrasi itu, yaitu : “memiliki otoritas dalam bidang ilmu budaya dengan perspektif Islam”. Maka untuk menyikapi perkembangan akhir bidang pendidikan seperti dikemukakan, fakultas ini seyogianya menyambut dengan antusias, sembari –tentunya- melakukan pembenahan diri dalam rangka upaya penguatan keilmuan agar setara dengan fakultas ilmu budaya lainnya, namun tanpa kehilangan jati diri sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam. Diantara upaya yang dapat dilakukan ke arah itu adalah :
Pertama, menggali kembali khazanah intelektual Islam yang dulu pernah menjadi pumpunan perkembangan keilmuan global. Khazanah keilmuan ini telah banyak menghasilkan formula-formula dalam berbagai bidang keilmuan, tak terkecuali dalam bidang keilmuan budaya. Kekayaan intelektual Islam ini sempat “diabaikan” oleh umat Islam sendiri, namun dikembangkan di dunia barat. Meski kemudian khazanah keilmuan ini kehilangan ruh keTuhanannya dan terjebak pada sekularisasi ilmu pengetahuan dan memunculkan pandangan dikhotomis antara ilmu agama dan ilmu umum, namun perkembangan akhir inilah yang banyak dijadikan rujukan oleh kalangan intelektual di dunia Islam sendiri.
Kedua, banyaknya muncul masalah-masalah kemasyarakatan dan krisis multidimensional dalam negara bangsa di tengah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi diasumsikan sebagai implikasi dari paradigma perkembangan ilmu pengetahuan positivis dan holistis yang didewakan oleh barat. Paradigma mana selama ini telah meminggirkan peran keilmuan budaya yang lebih memper-timbangan aspek humanize dalam melihat berbagai perubahan dan penyelesaian masalah-masalah kemasyarakatan yang muncul. Untuk itu perlu penguatan keilmuan budaya untuk melengkapi paradigma perkembangan keilmuan yang berorientasi pada pencarian solusi terhadap masalah-masalah sosial yang muncul dewasa ini.
Ketiga, perlunya meningkatkan mutu akademik melalui pengayaan dan penguatan bidang keilmuan budaya, baik dalam bentuk pendalaman dan pengayaan materi, penguatan metodologi, maupun peningkatan kualitas SDM tenaga pengajar dalam rangka menghasilkan lulusan yang memiliki kualitas keilmuan yang handal.
Untuk mendapatkan format dan solusi yang dapat menjawab tantangan itu, maka fakultas Ilmu Budaya-Adab perlu menghimpun pokok pokok pikiran ke arah itu melalui sebuah Seminar dan Lokakarya yang melibatkan kalangan akademisi yang relevan untuk tujuan itu.
Nama Kegiatan :
Seminar dan Lokakarya : PENGUATAN KEILMUAN BUDAYA MENYONGSONG KONVERSI IAIN MENJADI UIN
Tujuan :
Seminar dan Lokakarya ini bertujuan untuk :
a. untuk menghimpun masukan kearah penguatan bidang keilmuan budaya, baik dari segi kedudukan epistemologis maupun menyangkut aplikasi keilmuan yang kontributif terhadap berbagai aspek kehidupan kemasyarakatan dan pasar tenaga kerja.
b. untuk merumuskan kembali tujuan institusional dan instruksional proses akademik pada disiplin-disiplin keilmuan yang dikembangkan sesuai dengan perubahan IAIN IB menjadi Universitas
Target yang ingin dicapai :
Sesuai dengan tujuan semiloka tersebut, maka target yang ingin dijangkau adalah :
a. Termuskannya acuan yang lebih konkrit untuk meningkatkan peran bidang keimuan budaya dalam menghasilkan lulusan yang unggul secara akademik serta mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat dan dunia kerja.
b. Meningkatkan wawasan tenaga pengajar tentang keilmuan budaya terutama landasan epistemologi keilmuan budaya dan kaitannya dengan perkembangan ilmu pengetahuan modern.
c. Menyatukan persepsi dosen dalam mengembangkan keilmuan di tiap disiplin yang diajarkan, sekaligus diharapkan akan mempengaruhi kinerja akademik dosen itu sendiri serta kualitas lulusan yang dihasilkan
Peserta :
Seminar dan Lokakarya ini akan diikuti oleh 50 orang peserta, yang terdiri dari dosen penanggung jawab/pengasuh matakuliah setiap program studi.
Narasumber
Terdiri dari pakar ilmu budaya dan ilmu budaya dalam perspektif Islam
Topik Inti (draft tentatif) :
1. Peran Keilmuan Budaya dalam Konteks Perkembangan Masyarakat Modern (Suatu Tinjauan Epistemologis)
2. Pengembangan Keilmuan Budaya Islam dalam Rangka Perluasan Analisis Keilmuan dalam Islam (Bidang Bahasa, Sastra, Sejarah, Seni dan Dokumentasi)
3. Redefenisi dan Reposisi Keilmuan Budaya dalam Pembidangan Ilmu-Ilmu Keislaman
4. Beberapa Upaya Penguatan Keilmuan Budaya pada Fakultas Ilmu Budaya-Adab IAIN IB Padang Menuju Universitas Negeri
Tempat dan Waktu Pelaksanaan :
Semiloka ini akan dilaksanakan pada fakultas Ilmu Budaya (Adab) IAIN Imam Bonjol Padang selama 2 (dua) hari, yaitu dari tanggal s/d. Agustus 2006, mulai jam 08.00 – 16.00 WIB.

Workshop BK Dosen FIB-A 2007

Dasar Pemikiran :
Ketercapaian kompetensi lulusan suatu perguruan tinggi tidak semata dapat dijangkau oleh kurikulum, syllabi serta kemampuan akademis tenaga pengajar, akan tetapi lebih jauh harus mempertimbangkan kondisi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Karena itu setiap peserta didik harus dibimbing oleh seorang Dosen Penasehat Akademik (PA).
Fungsi Dosen PA dalam dunia pendidikan tinggi pada dasarnya sangat komprehensif, yaitu selain memberikan bimbingan dalam pemilihan tawaran mata kuliah, ia seyogianya harus mampu memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik, mulai dari kendala akademik dalam proses belajar, hingga kendala non akademik lainnya yang dapat mengganggu kelancaran proses belajar itu sendiri. Tidak jarang terjadi, seorang mahasiswa yang tidak terkendala secara finansial, namun ia memilih drop out dari bangku kuliah, hanya karena persoalan sepele yang tidak mampu ia pecahkan. Di bagian lain mahasiswa yang karena berbagai persoalan sekunder saja, bisa berlaku aneh-aneh. Bahkan tidak jarang yang terlibat dengan tindakan a susila serta pelanggaran moralitas lainnya.
Selama ini, fungsi dosen penasehat akademik di IAIN Imam Bonjol, khususnya di Fakultas Ilmu Budaya (Adab) belum berjalan sebagaimana mestinya. Dosen Penasehat Akademik pada umumnya cendrung berperan sebagai pemberi legalitas pemilihan mata kuliah, topik skripsi dsb. dan sama sekali belum menjangkau fungsi-fungsi ideal yang seharusnya. Banyak kasus yang ditemukan di kalangan mahasiswa yang tidak tertangani secara dini, sehingga sangat mengganggu kelancaran studi mahasiswa itu.
Kenyataan ini, selain disebabkan oleh kurang tersosialisasinya fungsi Penasehat Akademik di kalangan dosen dan mahasiswa, juga lebih disebabkan oleh kekurang mampuan dosen PA dalam memahami permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa itu sendiri.
Oleh karena itu, untuk lebih maksimalnya peran Dosen PA dalam membimbing mahasiswa perlu dilakukan upaya pembekalan kemampuan Bimbingan Konseling (BK) untuk kalangan dosen PA itu sendiri, sehingga pencarian solusi terhadap permasalahan kemahasiswaan pada masa-masa yang akan datang dapat ditangani secara lebih professional.
Nama Kegiatan :
“WORKSHOP BIMBINGAN KONSELING (BK) UNTUK DOSEN FAKULTAS ILMU BUDAYA (ADAB), IAIN IMAM BONJOL PADANG”
Tujuan :
Workshop Bimbingan Konseling ini bertujuan untuk :
a. untuk membekali dosen dengan pengetahuan dan keterampilan dalam Bimbingan dan Konseling
b. untuk meningkatkan kinerja Dosen Pembimbing Akademik dalam memberikan bimbingan terhadap mahasiswa.
Target yang ingin dicapai :
Sesuai dengan tujuan workshop itu, maka target pelaksanaannya adalah :
a. setiap Dosen Penasehat Akademik dapat menjalankan fungsinya dalam melakukan pembimbingan terhadap mahasiswa.
b. agar dapat meminimalisir permasalahan-permasalah akademis dan psikologis mahasiswa dalam proses pembelajaran serta dampak yang ditimbulkannya terhadap kelancaran proses belajar mengajar secara umum.
Peserta :
Workshop ini akan diikuti l.k. 60 orang peserta, yang terdiri dari dosen tetap dan dosen tidak tetap.
Materi :
1. Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Proses Belajar Mengajar di Perguruan Tinggi.
2. Fungsi Penasehat Akademik dalam Pencarian Upaya Solusi Permasalahan yang Dihadapi Peserta Didik.
3. Teknik, Strategi, dan Metodologi Bimbingan Konseling terhadap Mahasiswa.
Narasumber/Fasilitator :
Narasumber dalam workshop ini terdiri dari pakar pendidikan, pakar psikologi dan pakar bimbingan dan konseling.
Tempat dan Waktu Pelaksanaan :
Workshop ini akan dilaksanakan pada fakultas Ilmu Budaya (Adab) IAIN Imam Bonjol Padang selama 2 (dua) hari pada bulan awal September 2007.

Tour Muhibah Seni Budaya

TERM OF REFERENCE

1. Dasar Pemikiran
Thomas W. Arnold pernah mengungkapkan bahwa proses Islamisasi di negeri-negeri Melayu-Nusantara berlangsung secara damai. Proses perkembangan Islam secara damai tersebut pada gilirannya memunculkan konsekuensi bahwa Islam di kawasan ini lebih lunak, jinak dan akomodatif. Dalam masa yang sangat panjang karakteristik Islam yang sangat ramah dan penuh toleran tersebut telah membawa pencerahan bagi perkembangan kehidupan sosio-kultural masyarakat Melayu-Nusantara. Perkembangan Islam di negeri Melayu-Nusantara di sisi lain telah menimbulkan transformasi kebudayaan-peradaban lokal. Berdasarkan kepada faktor tersebut, menurut Ismail al-Faruqi, kebudayaan-peradaban Melayu-Nusantara salah satu di antara tujuh wilayah kebudayaan yang paling berpengaruh dalam perkembangan tamaddun Islam secara umum. Ini membuktikan bahwa perkembangan kebudayaan-peradaban di negeri-negeri serumpun Melayu memiliki karakteristik tersendiri dibanding dengan kawasan budaya lain di dunia Islam.
Kendatipun kawasan Melayu-Nusantara saat ini telah terbagi kepada negara-negara merdeka, namun bila dilihat dari segi sosio-kultural dan sosio-religius masyarakatnya, memiliki akar budaya yang sama. Berdasarkan kepada kenyataan historis tersebut di atas dan dalam upaya membangun kembali kesamaan persepsi antar masyarakat budayadan masyarakat budaya di kawasan negeri-negeri Melayu khususnya antara Indonesia dan Malaysia, maka Fakultas Sastra dan Budaya Islam (Adab) IAIN Imam Bonjol Padang akam melakukan Tour Seni dan Budaya Islam 2002 ke Kerajaan Negeri Malaka-Malaysia dalam rangka mengikuti Festival Kesenian Islam yang diselenggarakan oleh ISSMA pada bulan Juli 2002 dan Konvensi Dunia Melayu dan Dunia Islam yang diselenggarakan oleh Institut Kajian Sejarah dan Patriotisme Malaysia (IKSEP), bulan Oktober 2002.
Keikutsertaan Fakultas Sastra dan Budaya Islam IAIN Imam Bonjol Padang kali ini membawa suatu misi untuk memperkenalkan Minangkabau sebagai salah satu basis peradaban dunia Islam Melayu dan pelopor pembaharuan Islam pada masa lalu. Kebesaran nama Minangkabau sebagai basis peradaban Islam tercermin dari falsafah kehidupan masyarakatnya yang sampai saat ini masih dipegang erat. Falsafah tersebut adalah “adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah, syara’ mangato adat mamakai”. Di sisi lain, hubungan antara Malaysia dan khususnya Minangkabau telah terjalin erat dengan suatu kenyataan bahwa warga negeri jiran itu banyak yang berasal dari Minangkabau.
Tour Seni dan Budaya Islam kali ini sekaligus diharapkan merupakan upaya penjajakan awal bagi kerjasama perguruan tinggi antar kedua negara serumpun khususnya dalam lapangan sastra dan seni budaya Islam. Upaya ini dirasakan sangat penting bila dikaitkan dengan kenyataan bahwa Fakultas Sastra dan Budaya Islam (Adab) IAIN Imam Bonjol Padang mempunyai jurusan yang sangat terkait dengan kebudayaan Islam yakni jurusan bahasa dan Sastra Arab, jurusan Sejarah dan Peradaban Islam dan jurusan Seni Islam dan Kaligrafi di samping beberapa jurusan lainnya.
2. Nama Kegiatan :
Kegiatan ini bernama : “ TOUR SENI & BUDAYA ISLAM ” Fakultas Sastra dan Budaya Islam (Adab) IAIN Imam Bonjol Padang ke Kerajaan Negeri Melaka dalam rangka mengikuti dua event penting di negara jiran Melaka, yaitu : Festival Kesenian Islam yang diselenggarakan oleh Institut Seni Malaysia Melaka (ISSMA) dan Konvensi Dunia Melayu dan Dunia Islam yang diselenggarakan oleh Institut Kajian Sejarah dan Patriotisme (IKSEP) Malaysia.
3. Jenis Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan
A. Ceramah Seni Budaya Islam di Indonesia
1. “Islam dan Budaya Nusantara”, oleh : Dr. H. Saifullah S.A., M.A. (Dekan Fakultas Sastra dan Budaya Islam (Adab) IAIN Imam Bonjol Padang).
2. “Islam dan Tradisi Kesenian di Minangkabau”, oleh : Drs. Yulizal Yunus (Pembantu Dekan III Fakultas Sastra dan Budaya Islam (Adab) / Seniman/Budayawan Sumatera Barat).
Ceramah Seni Budaya ini akan berlangsung selama kurang lebih 4 (empat) jam. Tanggal pelaksanaan, tempat dan manajeman peserta diatur oleh Panitia Penyelenggara Festival Kesenian Islam / Panitia Konvensi Dunia Melayu dan Islam.
B. Seminar Seni Islam dan Kaligrafi
1. “Kaligrafi Islam : Tradisi Kesenian Normatif”, oleh : Drs. Irhash A. Shamad, M. Hum (Ketua Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam Fakultas Ilmu Budaya Islam IAIN Imam Bonjol Padang / Kaligrafer )
2. “ Seni Kaligrafi Islam dalam Khazanah Pengetahuan Melayu Nusantara” oleh Drs. Muhapril Musri, M. Ag. (Dosen Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam Fakultas Sastra dan Budaya Islam / Kaligrafer)
3. “Seni Lukis Kaligrafi Islam” oleh Drs. H. Am. Y. Dt. Garang (Kepala Sekolah Menengah Kejuruan/ Dosen Lukis Kaligrafi Jurusan Seni Islam & Kaligrafi Fakultas Sastra dan Budaya Islam (Adab ) IAIN Imam Bonjo Padang)
Penyelenggaraan Seminar ini akan berlangsung selama satu (satu) hari. Waktu penyelenggaraan, tempat dan menagemen peserta dikelola oleh Panitia Festival Kesenian Islam / Panitia Konvensi Dunia Melayu dan Islam.
C. Kursus Kilat Kaligrafi Islam
Kursus ini merupakan paket pelajaran Seni Kaligrafi Islam untuk siswa-siswa sekolah tingkat Menengah serta kalangan pemula kaligrafi yang berminat. Satu paket pelajaran akan berlangsung selama 36 jam ( sepekan ) dan bermuatan pelatihan teknik menulis dengan kaidah yang munasabah yaitu : khat Tsuluts, Naskhi, Riq’ah, Diwany, Farisy.
Kursus ini akan dilaksanakan dalam 4 angkatan, masing dilaksanakan di kota yang berbeda. Waktu, Tempat dan Managemen Peserta diatur oleh Panitia Festival Kesenian Islam / Panitia Konvensi Dunia Melayu dan Islam.
D. Pameran Kaligrafi Islam
Dalam rangka menyemarakkan kegiatan festival kesenian serta konvensi dunia Melayu dan Islam sembari meningkatkan appresiasi terhadap seni Islam, selama kunjungan ini, akan diselenggarakan Pameran Seni Lukis Kaligrafi Islam. Karya-karya yang akan ditampilkan pada pameran ini terdiri dari lukisan-lukisan kaligrafi Islam karya pelukis-pelukis Sumatera Barat berjumlah lebih kurang 40 (empat puluh) karya.
E. Tunjuk Cara Seni Kaligrafi Islam
Acara gelar Tunjuk Cara (demonstrasi) Kaligrafi Islam diselenggarakan bersamaan dengan kegiatan Kursus Kilat Kaligrafi Islam (satu hari pada hari terakhir Kursus). Tunjuk Cara ini akan diperagakan oleh pelukis-pelukis Kaligrafi Sumatera Barat dan dapat disaksikan oleh khalayak penonton tempatan dalam rangka menggalakkan minat terhadap seni kaligrafi Islam.
Waktu, Tempat dan managemen kegiatan ini diatur oleh Panitia Festival Kesenian Islam / Panitia Konvensi Dunia Melayu dan Islam.
F. Rihlah Tamaddun (Wisata Budaya).
Rihlah Tamaddun ini akan mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang dianggap penting di seputar Kerajaan Negeri Melaka dan kota-kota lainnya di Malaysia. Kegiatan ini berlangsung selama 2 (dua) hari. Waktu dan pengaturan obyek yang akan dikunjungi ditentukan oleh Panitia Festival Kesenian Islam / Panitia Konvensi Dunia Melayu dan Islam.
4. Anggota Delegasi.
Delegasi Tour Seni Budaya Islam ini berjumlah sebanyak kurang lebih 25 (dua puluh lima) orang terdiri dari Pakar Seni Budaya, Seniman dan Kaligrafer yang berkompeten.
Semua biaya yang berkenaan dengan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan tersebut ditanggung oleh Panitia Festival Kesenian Islam dan Konvensi Dunia Melayu dan Dunia Islam Malaysia.

Buku : Panduan Penulisan Skripsi (Proposal)

Dasar Pemikiran
Skripsi sebagai salah satu syarat penyelesaian studi mahasiswa merupakan indikator ketercapaian tujuan kompetensi umum program studi. Oleh karena itu pelaksanaan tugas penulisan skripsi mahasiswa dinilai ketercapaian kompetensinya berdasarkan kemampuan professional, baik secara kognitif, kete-rampilan, maupun sikap yang ditunjukkan oleh mahasiswa pada penugasan itu.
Salah satu tuntutan kurikulum berbasis kompetensi adalah bagaimana setiap aspek kompetensi dioperasionalkan kepada mahasiswa secara terukur, baik pada aspek metode, maupun aspek metodologisnya. Baik dosen pembimbing, maupun dosen penguji harus memiliki kesamaan standard ukur penilaian yang dapat dipertanggung jawabkan secara akademis. Untuk standar pengukuran itu diperlukan suatu acuan yang jelas dan terinci sesuai tuntutan bidang studi masing-masing.
Panduan penulisan skripsi yang dikeluarkan oleh IAIN yang diberlakukan seragam untuk semua bidang studi, dirasakan terlalu umum dan tidak banyak mengatur aspek metodologi (pendekatan). Akibat dari penyeragaman dan ketidak rincian itu berimplikasi pada perbedaan pada tahap aplikasinya di setiap bidang studi, karena, setiap bidang studi memiliki pendekatan dan metode yang tidak sama.
Dari kenyataan dilapangan, terjadi banyak perbedaan persepsi menyangkut pengaplikasian metode serta pendekatan yang digunakan dalam penulisan skripsi mahasiswa. Perbedaan ini sangat mempengaruhi proses pembimbingan, seminar dan ujian munaqasyah, sehingga tidak ada keseragaman penilaian yang diberikan oleh dosen terhadap hasil capaian mahasiswa. Oleh karena itu perlu ada suatu acuan yang spesifik dan terinci tentang aspek metode dan metodologi penulisan skripsi mahasiswa setiap bidang studi pada fakultas Ilmu Budaya (Adab)
Nama Kegiatan :
“PENYUSUNAN BUKU PANDUAN PENULISAN SKRIPSI BIDANG STUDI PADA FAKULTAS ILMU BUDAYA (ADAB) IAIN IMAM BONJOL PADANG”
Kegiatan ini terbagi pada empat tahap :
Tahap I : Perumusan acuan dasar yang diikuti oleh dosen bidang studi (jurusan)
Tahap II : Penyusunan draft oleh dosen yang terkait dengan operasional penulisan skripsi (dosen Metode Penelitian spesifik bidang studi)
Tahap III : Pleno draft akhir Panduan penulisan skripsi fakultas Ilmu Budaya (Adab)
Tahap IV : Penerbitan dan Sosialisasi
Tujuan :
Kegiatan ini bertujuan untuk :
a. untuk merumuskan panduan penulisan skripsi setiap bidang studi pada fakultas Ilmu Budaya (Adab).
b. untuk menyamakan persepsi di kalangan dosen bidang studi tentang metode dan metodologi yang digunakan mahasiswa, agar ada keseragaman dalam melakukan pembimbingan dan penilaian penulisan skripsi mahasiswa.
c. untuk menghasilkan satu buku panduan yang lengkap dan terinci serta dapat dipedomani oleh mahasiswa dan dosen bidang studi yang bersangkutan.
Target yang ingin dicapai :
Sesuai dengan tujuan kegiatan ini, maka target pelaksanaannya adalah :
a. adanya keseragaman persepsi di kalangan dosen bidang studi dalam memberikan penilaian terhadap karya tulis mahasiswa
b. adanya pegangan yang baku bagi mahasiswa bidang studi dalam membuat karya tulis sebagai syarat penyelesaian studi.
Peserta :
Kegiatan ini akan melibatkan sebanyak 75 orang peserta yang terdiri dari dosen-dosen bidang studi pada fakultas Ilmu Budaya (Adab) yang terdiri dari dosen tetap dan dosen luar biasa.
Tempat dan Waktu Pelaksanaan :
Kegiatn ini akan dilaksanakan sesuai tahapan yang ditetapkan dalam rentang waktu 2 (dua) bulan (pada bulan Januari dan Februari 2007).

Workshop Evaluasi KBK FIB-A 2007

Latar Belakang
Kurikulum merupakan substansi dan sequensi materi ajar yang diberikan kepada peserta didik. Keberadaan kurikulum dianggap paling esensial disamping tentunya kemampuan dan keterampilan tenaga pengajar serta kecukupan sarana dan prasarana pembelajaran. Sinergitas kurikulum, tenaga pengajar, dan sarana pembelajaran itu selalu sangat menentukan keberhasilan institusi pendidikan dalam menghasilkan lulusan yang kualifaid dan memenuhi tuntutan masyarakat dan dunia kerja serta sesuai dengan tujuan institusi pendidikan tersebut.
Kurikulum dinilai efektif bilamana transformasi ilmu pengetahuan berjalan sesuai dengan sasaran yang diinginkan serta terpenuhinya tuntutan perkembangan masyarakat pengguna lulusan. Dari segi ini, suatu kurikulum haruslah tidak baku, namun dinamik dan mengikuti kemajuan keilmuan, difirensiasi dunia kerja serta perkembangan masyarakat pada umumnya.
Kurikulum yang saat ini digunakan oleh Fakultas Ilmu Budaya (Adab) adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Kurikulum mana telah diberlakukan sejak tahun akademi 2003/2004. Semua mata kuliah yang tertuang dalam KBK itu juga sudah dilakukan pengembangan instruksionalnya ke dalam bentuk Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP). Akan tetapi, sejauh ini, belum dilakukan evaluasi baik terhadap KBK maupun pengembangan instruksionalnya ; yaitu sejauhmana kurikulum dan GBPP itu efektif untuk pencapaian tujuan dan sasaran pembelajaran pada setiap jurusan yang ada.
Oleh karena itu kurikulum dan GBPP, yang hingga saat ini telah menghasilkan satu angkatan lulusan, dirasa perlu untuk dilakukan evaluasi secara lebih mendalam sekaligus penyempurnaannya, baik dari aspek substansi yang dikandungnya, sekuensi penyajian, keluasan tematik, maupun kedalamannya sesuai dengan kepentingan masing-masing mata kuliah untuk pencapaian tujuan pembelajaran.
Untuk melakukan evaluasi dan penyempurnaan kurikulum dimaksud akan dilak-sanakan dalam satu kegiatan seminar yang akan melibatkan semua dosen pemegang mata kuliah serta pihak lain yang dianggap dapat memberikan kontribusi bagi tujuan workshop dimaksud.
Nama Kegiatan :
“SEMINAR EVALUASI DAN PENYEMPURNAAN KURIKULUM FAKULTAS ILMU BUDAYA-ADAB IAIN IMAM BONJOL PADANG”
Tujuan dan Sasaran
Seminar ini bertujuan untuk mengevaluasi efektifitas Kurikulum Berbasis Kompetensi 2003/2004 serta pengembangan instruksionalnya dalam meng-hasilkan lulusan sesuai dengan tujuan kompetensi. Dengan demikian diharapkan akan terhimpun masukan-masukan bagi penyempurnaan lebih jauh terhadap KBK dan GBPP mata-mata kuliah tersebut.
Sasaran yang ingin dijangkau dengan pelaksanaan workshop ini adalah teru-muskannya suatu kurikulum yang efektif serta memenuhi tuntutan perkem-bangan ilmu pengetahuan dan dunia kerja dengan Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) yang proporsional dan sinergik untuk pencapaian tujuan pembelajaran di setiap bidang studi pada Fakultas Ilmu Budaya-Adab
Peserta :
Seminar ini akan diikuti oleh 75 (tujuh puluh lima) orang yang terdiri dari dosen pengampu mata kuliah pada setiap jurusan, dan pakar pada disiplin ilmu yang terkait serta para stake holder sebagai nara sumber dan peserta undangan.
Tempat dan Waktu Pelaksanaan :
Seminar ini akan dilaksanakan pada fakultas Ilmu Budaya (Adab) IAIN Imam Bonjol Padang selama 3 (tiga) hari, yaitu dari tanggal 8 s/d. 10 Agustus 2007, mulai jam 08.00 – 16.00 WIB.
Tema dan Sub Tema Seminar
I. Tinjauan Substansi dan Sekuensi Pembelajaran Bidang Keilmuan Budaya dan Efektifitasnya dalam Menghasilkan Ilmuan Budaya
Tema ini dapat dikembangkan melalui beberapa sub tema yang meliputi :
1. Aspek Muatan MKU dan MKD
2. Aspek Perimbangan Muatan Metodologis dan Obyek Kajian
3. Aspek Capaian Kognitif, Afektif dan Psikomotorik
II. Tinjauan Substansi dan Sekuensi Pembelajaran Sub-bidang Keilmuan Bahasa dan Sastra dan Efektifitasnya dalam menghasilkan Ilmuan Bahasa dan Sastra
Tema ini dapat dikembangkan melalui beberapa sub tema yang meliputi :
1. Aspek substansi dan sekuensi pembelajaran Bahasa dan Sastra :
a. Bahasa dan Sastra Arab
b. Bahasa dan Sastra Inggris
2. Aspek perimbangan muatan metodologi dan obyek kajian
3. Aspek capaian kognitif, afektif dan psikomotorik
III. Substansi dan Sekuensi Pembelajaran Sub-bidang Sejarah dan Kebudayaan Islam dan Efektifitasnya dalam Menghasilkan Ilmuan Sejarah dan Kebu-dayaan Islam
Tema ini dapat dikembangkan melalui beberapa sub tema yang meliputi :
1. Aspek substansi dan sekuensi pembelajaran
2. Aspek perimbangan muatan metodologi dan obyek kajian
3. Aspek capaian kognitif, afektif dan psikomotorik
IV. Substansi dan Sekuensi Pembelajaran Sub-bidang Perpustakaan dan Kearsipan dan Efektifitasnya dalam Menghasilkan Pustakawan dan Arsiparis
Tema ini dapat dikembangkan melalui beberapa sub tema yang meliputi :
1. Aspek substansi dan sekuensi pembelajaran
2. Aspek capaian kognitif, afektif dan psikomotorik
Semua tema dan sub tema dikaitkan dengan upaya integrasi keislaman dan keilmuan dalam setiap analisis dan evaluasinya, sehingga masukan-masukan yang diberikan dapat diorientasikan bagi penguatan keilmuan budaya dalam perspektif Islam sebagai yang menjadi tujuan kurikuler spesifik Fakultas Ilmu Budaya-Adab IAIN Imam Bonjol Padang serta relevan dengan kondisi obyektif masyarakat dan dunia kerja dewasa ini.